Tuesday, December 8, 2009

UAS IPA SMK PAS 3

Kisi-kisi IPA XI SMK Pasundan 3 Kota Bandung
Standar Kompetensi :
Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya

1. Memahami pengertian limbah, jenis dan macam-macamnya
2. Memahami polusi, jenis dan contohnya
3. Menjelaskan perbedaan limbah organik dan anorganik
4. Menyebutkan macam-macam limbah padat
5. Menyebutkan beberapa karakteristik limbah
6. Menyebutkan jenis polusi yang terjadi disekitar rumah
7. Menyebutkan pengaruh negatif pengelolaan sampah terhadap kesehatan

Kisi-kisi IPA X SMK Pasundan 3 Kota Bandung
Standar Kompetensi :
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
1. Memahami materi metode ilmiah
2. Memahami lingkunngan biotik dan a biotik
3. Memahami perumusan hipotesis
4. Memahami rancangan penelitian
5. Memahami pelaksanaan penelitian
6. Memahami laporan penelitian
7. Menjelaskan metode ilmiah
8. Menjelaskan lingkungan biotik dan abiotik
9. Menjelaskan perbedaan antara hipotesis no dan altenatif beserta contohnya
10. Menyebutkan tujuan menuliskan laporan penelitian
11. Menyebutkan tahapan-tahapan dalam perencanaan percobaan

Sunday, October 11, 2009

KISI-KISI UJIAN TENGAH SEMESTER FISIKA KELAS X SMA PASUNDAN 4 BANDUNG

KISI-KISI UJIAN TENGAH SEMESTER
FISIKA KELAS X
SMA PASUNDAN 4 BANDUNG
Soal Berbentuk
Pilihan ganda 10 soal dan Essay 5 soal.
1. Menyebutkan macam-macam besaran pokok
2. Menyebutkan angka penting
3. Menyebutkan batas ketelitian stopwatch
4. Menganalisis konversi dari KM/Jam ke M/S
5. Menganalisis konversi dari mikro farad ke farad
6. Menyebutkan satuan dari Impuls
7. Menyebutkan besaran yang memiliki dimensi sama
8. Menyebutkan dimensi energy kinetic
9. Menghitung besarnya perpindahan
10. Menghitung besarnya waktu yang diperlukan pada bearnya kecepatan yang sudah diketahui
11. Menyebutkan macam-macam besaran pokok beserta satuan dan dimensinya.
12. Membedakan besaran vector dan besaran skalar
13. Menyebutkan macam-macam alat ukur
14. Menghitung besarnya kedudukan awal dan besarnya kecepatan
15. Menghitung besarnya kecepatan rata-rata dan besarnya kecepatan

SELAMAT MENEMPUH UJIAN TENGAH SEMESTER, EUREKA!!!

KISI-KISI UJIAN TENGAH SEMESTER FISIKA KELAS XII IPA SMA PASUNDAN 4 BANDUNG

KISI-KISI UJIAN TENGAH SEMESTER
FISIKA KELAS XII IPA
SMA PASUNDAN 4 BANDUNG

Soal Berbentuk
Pilihan ganda 10 soal dan Essay 5 soal.
1. Menghitung besar simpangan gelombang
2. Menghitung besar panjang gelombang
3. Menderskipsikan gelombang transversal
4. Menyebutkan sifat-sifat gelombang
5. Mendeskripsikan frekuensi gelombang
6. Menghitung kecepatan gelombang
7. Menghitung besarnya frekuensi pendengar pada efek doppler
8. Menghitung besarnya frekuensi pendengar pada efek doppler
9. Menghitung besarnya frekuensi nada dasar pada dawai
10. Menghitung besarnya frekuensi nada atas ketiga pada pipa organa tertutup.
11. Menjelaskan definisi gelombang dan cepat rambat gelombang
12. Menghitung besarnya cepat rambat gelombang pada gelombang berjalan
13. Menghitung amplitude, frekuensi, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang pada gelombang berjalan.
14. Menghitung frekuensi nada pertama, kedua, dan ketiga pada dawai.
15. Menghitung Frekuensi pendengar pada Efek Doppler

SELAMAT MENEMPUH UJIAN TENGAH SEMESTER, EUREKA!!!

Sunday, October 4, 2009

Kisi-Kisi UTS IPA X SMK Pasundan 3 Kota Bandung

Siswa dapat:
1. Mendeskripsikan definisi ilmu pengetahuan
2. Menyebutkan ciri-ciri IPA
3. Menjelaskan metode ilmiah dan langkah-langkah metode ilmiah.
4. Menyebutkan contoh-contoh dari menafsirkan, memprediksi, mengobservasi
5. Menjelaskan tentang pengamatan (observasi)
6. Menjelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dan dapat menyebutkan dua contoh dari penelitian kualitatif dan kuantitatif.
7. Meenjelaskan definisi Hipotesis dan dapat membedakan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Selamat menempuh Ujian Tengah Semester

Kisi-Kisi UTS IPA kelas XI SMK Pasundan 3 Kota Bandung

Siswa dapat:
1. Mendeskripsikan Limbah serta dapat menyebutkan sumber-sumber sampah
2. Menjelaskan perbedaan antara limbah organik dan an organik
3. Menjelaskan macam-macam limbah berdasarkan sumbernya
4. Menjelaskan tentang limbah padat dan cair
5. Menjelaskan cara pembuangan sampah dengan kompos, sanitary landfill, Insinerator
6. Menjelaskan Limbah B3
7. Menjelaskan limbah beracun dengan menyertakan contohnya
8. menyebutkan limbah rumah tangga yang dapat dihasilkan dari aktifitas sehari-hari dengan menggolongkan kedalam limbah B3

Referensi : Buku paket IPA XI SMK,dan LKS

Selamat Ujian

Kisi-Kisi UTS IPA SMK Pasundan 3 Kota Bandung

Siswa dapat:
1. Mendeskripsikan definisi ilmu pengetahuan
2. Menyebutkan ciri-ciri IPA
3. Menjelaskan metode ilmiah dan langkah-langkah metode ilmiah.
4. Menyebutkan contoh-contoh dari menafsirkan, memprediksi, mengobservasi
5. Menjelaskan tentang pengamatan (observasi)
6. Menjelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dan dapat menyebutkan dua contoh dari penelitian kualitatif dan kuantitatif.
7. Meenjelaskan definisi Hipotesis dan dapat membedakan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Selamat menempuh Ujian Tengah Semester

Friday, September 25, 2009

MET LEBARAN

Aslm. SLEMAT IDUL FITRI 1430 H, MOHON MAAF LAHIR BATIN, MOGA KITA KEMBALI FITROH DAN PANJANG UMUR DALAM TAAT. (kaimam.blogspot.com)

Friday, August 14, 2009

Hujan

Hujan

Hujan Asam
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta [[nitrogen]] di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Hujan Buatan
Hujan Buatan merupakan hujan yang terjadi dengan cara “mempengaruhi” proses yang terjadi di awan sebagai “sumber air” pembuat hujan. Sehingga mempercepat peluang terjadinya hujan. Nama yang digunakan sebagai upaya “membuat hujan” adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). ..

Rada

Radar

Pernahkah kalian berfikir bagaimana caranya orang bisa mengetahui kedalaman suatu laut mencapai 3000 km? berapa tabung oksigen yang harus disediakan agar bisa kembali ke permukaan dengan selamat dan menghirup udara segar?
Pernahkah kalian berfikir seorang militer bisa mendeteksi keberadaan pesawat musuh beberapa kilometer dihadapannya?
Dan satu pertanyaan lagi deh……
Kenapa seorang polisi lalu lintas mampu mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor dan akhirnya bisa memberikan kartu kuning, eh.. kayak mo ngelamar kerja aja! Kartu tilang karena melebihi kecepatan minimal. Did U Know?(untuk yang ini tunggu analisisnya)

Lalu apa ya……..h? yap itulah manfaat dari gelombang radar. Jadi ga perlu meteran yang panjang buangeeeeeeeeeeget kan!
Radar (Radio Detection And Ranging, yang berarti deteksi dan pen-jarak-an radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat peta benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding).
Gelombang radio kuat dikirim dengan kecepatan (v) tertentu dan sebuah penerima mendengar gema yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasinya (jaraknya – s -) dan kadang-kadang ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat.

Gelombang radio radar dapat diproduksi dengan kekuatan yang diinginkan, dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan kemudian diamplifikasi( diperkuat ) beberapa kali. Oleh karena itu radar digunakan untuk mendeteksi objek jarak jauh yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau cahaya.
Adapun Penggunaan radar sangat luas, alat ini bisa digunakan mengukur kedalaman laut, pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan oleh polisi, di bidang meteorologi dan terutama oleh militer. ..

Tuesday, August 11, 2009

Soal Fisika

1. EBTANAS 1990

Energi yang tersimpan pada kumparan yang dialiri arus 5A dan induktansi dari kumparan tersebut 6 Henry adalah….

a. 15 joule.

b. 30 joule.

c. 75 joule.

d. 90 joule.

e. 100 joule.

2. EBTANAS 1990

Perhatikan gambar di berikut ini!



RS digerakkan dengan kecepatan 2m/s memotong medan magnet B=2 tesla. Panjang RS = 40 cm dan hambatan loop (PQRS) 1,6 ohm. Bila arah v diberi tanda positif dan sebaliknya negatif, maka gaya Lorentz pada penghantar RS adalah…

a. 0,8 N

b. 8 N

c. –0,8 N

d. –8 N

e. –80 N

3. EBTANAS 1990

Sebuah lampu mula-mula menyala dalam rangkaian tertutup. Kemudian arus diputuskan melalui sakelar, tetapi lampu masih tetap menyala beberapa saat. Hal ini terjadi karena timbulnya arus induksi yang disebabkan oleh adanya…

a. arus yang tertinggal.

b. perubahan fluks magnetik pada kumparan.

c. perubahan fluks magnetik pada elemen.

d. perubahan fluks magnetik pada lampu.

e. perubahan medan magnet pada elemen.

4. EBTANAS 1990

Sebuah transformator dengan tegangan primer 220 volt, tegangan sekunder 22 volt dan arus primer 0,1 ampere. Jika efisiensi transformator tersebut sebesar 60%, arus sekundernya….

a. 0,06 ampere.

b. 0,12 ampere.

c. 0,44 ampere.

d. 0,6 ampere.

e. 1,2 ampere.

5. EBTANAS 1990

Sebuah kumparan berbentuk empat persegi panjang berada dalam pengaruh medan magnet yang kuatnya (B), kumparan diputar dengan frekuensi (f) pada kumparan timbul GGL (E). Bila kuat medan magnetnya diubah menjadi ½B dan frekuensi perputaran kumparan dijadikan 2f, maka GGL yang timbul dalam kumparan menjadi….

a. ¼ E

b. ½ E

c. 1 E

d. 1½ E

e. 2 E

6. EBTANAS 1990

Jika efisiensi suatu transformator 80%, dengan daya input 100 watt, maka daya outputnya sebesar….

a. 20 watt.

b. 60 watt.

c. 80 watt.

d. 90 watt

e. 100 watt

7. EBTANAS 1990

Terjadinya arus pusar (arus Eddy) pada suatu penghantar yang menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya terdapat pada alat-alat….

a. tungku induksi dan transformator.

b. rem magnetik dan tungku magnetik.

c. setrika listrik dan transformator.

d. kipas angin dan tungku induksi.

e. kipas angin dan rem magnetik.

8. UMPTN 1989

Efisiensi sebuah transformator adalah 60%. Hal ini berarti….

a. kuat arus pada kumparan primer berbanding kuat arus pada kumparan sekunder 5:3.

b. tegangan pada kumparan primer berbanding tegangan pada kumparan sekunder 3:5.

c. jumlah lilitan kumparan primer berbanding jumlah lilitan pada kumparan sekunder 3:5.

d. daya pada kumparan primer berbanding daya pada kumparan sekunder 5:3.

e. hambatan pada kumparan primer berbanding hambatan pada kumparan sekunder 3:5.

9. UMPTN 1989

Sebuah transformator mengubah tegangan dari 250 volt. Efisiensi transformator 90%, kumparan sekunder dihubungkan dengan lemari pendingin 75 watt, 100 volt. Kuat arus pada kumparan primer ialah ….

a. 0,250 A

b. 0,333 A

c. 1,680 A

d. 1,875 A

e. 3,000 A











10. EBTANAS 1989

Kawat PQ panjangnya 0,5 m, digerakkan dengan kecepatan v = 4m/s, ke kanan. Jika hambatan kawat PQ = 0,2 ohm dan medan magnet dengan B = 0,5 Wb/m2, masuk bidang gambarm, maka kuat arus pada kawat, besar dan arahnya berturut-turut….

a. clip_image0010,8 ampere, arah PQ. P

b. 0,8 ampere, arah QP.

c. 5 ampere, arah PQ.

d. 5 ampere, arah QP.

e. 8 ampere, arah PQ. Q



11. PDSN 1989

Sebuah kumparan mempunyai induktansi 5 milihenry dan mengalami perubahan kuat arus 10 A dalam waktu 0,1 detik. Besar GGL induksi yang timbul pada kumparan adalah….

a. 0,1 volt

b. 0,2 volt

c. 0,5 volt

d. 5 volt

e. 10 volt

12. PDSN 1989

Alat yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah….

a. setrika listrik dengan elektromotor.

b. transformator dan bel listrik.

c. baterai dan setrika listrik.

d. baterai dan kipas angin.

e. transformator dan baterai.

13. PDSN 1989

Perumuan dari hukum Faraday adalah….

a. Eind = B.l.sin q

b. Eind = –N. dq/dt

c. F = B.i.l. sin q

d. F = B.q.v. sin a

e. e = B.i.N.A. cos a

14. EBTANAS 1988

Sebuah transformator digunakan untuk menaikkan tegangan listrik dari 80 volt menjadi 110 volt. Jumlah lilitan primernya 440 lilitan. Jumlah lilitan sekundernya adalah ….

a. 320 lilitan.

b. 330 lilitan.

c. 550 lilitan.

d. 555 lilitan.

e. 605 lilitan.





15. EBTANAS 1988

Sebuah transformator mempunyai lilitan pertama dan kedua masing-masing 1000 dan 100 lilitan. Efisiensinya 60%. Lilitan pertama dipasang pada tegangan efektif 100 volt ternyata kuat arusnya 0,5 A, maka ….

1. tegangan kedua (sekunder) = 10 volt.

2. daya masuk = 30 watt.

3. arus pada lilitan kedua = 3 A.

4. daya keluar = 50 watt.



16. SIPENMARU 1987

Bila induksi magnetik = 0,2 T dan kawat PQ digeser ke kanan seperti pada gambar, maka ….

a. GGL induksi yang timbul 2,5 V arah arus listrik pada P ke Q.

b. arah arus induksi yang timbul dengan arah PQ dan GGL induksi 20 V.

c. GGL induksi yang timbul 0,2 V dan arah arus listrik Q ke P.

d. GGL induksi = 0,2 V arah arus listrik dari P ke Q.

e. arah arus listrik yang timbul dari Q ke P, GGL induksi 2,5 V.

17. EBTANAS 1987

Jika kawat PQ yang panjangnya 10 cm dapat bergerak bebas, digerakkan ke kanan dengan kecepatan 10 m/s dalam medan magnet 1 Wb/m2, maka ….

a. GGL induksi pada PQ = 1 V, arah arus dari P ke Q.

b. GGL induksi pada PQ = 1 V, arah arus dari Q ke P.

c. GGL induksi pada PQ = 10 V, arah arus dari Q ke P.

d. GGL induksi pada PQ = 10 V, arah arus dari P ke Q.

e. GGL induksi pada PQ = 100 V, arah arus dari Q ke P.

18. EBTANAS 1987

Kita ingin mengubah tegangan AC 220 volt menjadi 110 volt dengan suatu transformator. Tegangan 220 volt dihubungkan dengan kumparan primer yang mempunyai 1000 lilitan. Kumparan sekundernya harus mempunyai ….

a. 500 lilitan.

b. 750 lilitan.

c. 1000 lilitan.

d. 1500 lilitan.

e. 2000 lilitan.



19. SIPENMARU 1986

Ada sebuah kumparan dan sepotong besi, maka ….

1. kumparan yang melilit besi tersebut dialiri arus, besi akan menjadi elektromagnet.

2. sepotong magnet diam dalam kumparan, maka kumparan menjadi berarus.

3. sepotong magnet digerakkan mendekati kumparan, maka kumparan menjadi berarus.

4. sebuah kumparan digerakkan mendekati magnet, maka kumparan tidak berarus.



20. EBTANAS 1988

Kumparan kawat yang diputar dalam medan magnet akan membangkitkan gaya gerak listrik

sebab

kumparan kawat mempunyai induktansi diri.



Kerjakan sesuai dengan petunjuk B!

21. SIPENMARU 1985

Banyaknya garis gaya per satuan luas tegaklurus pada medan listrik menggambarkan besarnya….

1. muatan listrik.

2. rapat muatan listrik.

3. potensial listrik.

4. kuat medan listrik.

22. SIPENMARU 1985

Induksi magnetik di sebuah titik yang berada di tengah sumbu solenoida yang berarus listrik adalah ….

1. berbanding lurus dengan jumlah lilitan.

2. berbanding lurus dengan besar kuat arus.

3. berbanding lurus dengan besarnya permeabilitas zat dalam solenoida.

4. berbanding terbalik dengan panjang solenoida.



23. PP 1983

Sebuah kumparan (solenoida) mempunyai induktansi 500 mH. Besar GGL induksi diri yang dibangkitkan dalam kumparan itu jika ada perubahan arus listrik dari 100 mA menjadi 40 mA dalam waktu 0,01 detik secara beraturan sama dengan ….

a. 3 mV.

b. 300 mV.

c. 3 V.

d. 30 mV.

e. 300 mV.



24. PP 1983

Besar GGL maksimum pada generator arus bolak-balik berbanding lurus dengan….

1. jumlah lilitan kumparan rotor.

2. besar medan magnet.

3. kecepatan sudut putaran rotor.

4. diameter kawat kumparan.



25. PP 1982

Kawat berarus listrik yang sejajar dengan medan magnet tidak mengalami gaya Lorentz

sebab

gaya Lorentz hanya dialami oleh kawat berarus listrik yang tegak lurus medan magnet.



26. PP 1980

Sebuah elektron dalam suatu medan listrik akan mengalami gaya jika elektron itu….

1. bergerak dalam arah tegak lurus terhadap medan listrik.

2. bergerak sejajar dengan arah medan listrik.

3. bergerak dengan arah sembarang.

4. tidak bergerak.

27. SKALU 1978

Medan magnet dapat ditimbulkan oleh….

1. muatan listrik yang bergerak.

2. konduktor yang dilalui arus searah.

3. konduktor yang dilalui bolak-balik.

4. muatan listrik yang tidak bergerak.



28. SKALU 1978

Setiap kawat berarus listrik yang berada di dalam suatu medan magnet selalu mendapat gaya

sebab

gaya pada muatan listrik yang bergerak di dalam medan magnet ditentukan antara lain oleh sudut antara gerak muatan itu dengan arah medan.



29. SKALU 1977

Rangkaian kawat PQRS terletak dalam medan magnet homogen yang kuat medannya 0,5 Wb/m2 dan arahnya masuk bidang kertas (lihat gambar). Bila kawat AB digeser ke kanan dengan kecepatan 4 m/s, gaya gerak listrik yang terjadi adalah…

a. 1 volt dengan arah dari A ke B.

b. 1 volt dengan arah dari B ke A.

c. 4 volt dengan arah dari A ke B.

d. 4 volt dengan arah dari B ke A.

e. 10 volt dengan arah dari A ke B.



30. SKALU 1977

Sebuah zarah bermuatan listrik yang bergerak dalam arah yang sejajar dengan arah medan listrik serba sama akan mempunyai lintasan yang membelok

sebab

menurut Lorentz semua muatan yang bergerak dalam medan magnet selalu dibelokkan.

Spektrum elektromagnetik

Spektrum elektromagnetik
Author: ikiru | Posted at: 12:03 AM | Filed Under: Gelombang Elektromagnetik |
Spektrum elektromagnetik adalah rentang atau urutan radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik ini dapat kita fahami dengan menunjukan panjang gelombang, frekuensi, atau energi per foton.

* Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz

elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang.

Berkas:EM Spectrum Properties id.svg

Ringkasan Materi GEM (14-25)

Ringkasan Materi GEM (14-25)
Author: ikiru | Posted at: 12:03 AM | Filed Under: Gelombang Elektromagnetik |
Setelah kemarin ringkasan sebelumnya di tuliskan dari urutan 1-13 dari bukunya pa Drs. Sutrisno M.Pd. sekarang saya akan berikan sisa ringkasan dari materi GEM


Okeh Inilah Dia


14
Gelombang TV berfrekuensi antara 108 Hz sampai 109 Hz dalam sistem komunikasi TV berfungsi sebagai pembawa sinyal Gambar

15
Gelombang RADAR (Singkatan dari Radio Detection And Ranging) berfrekuensi antara
105 Hz sampai 1011‘Hz. Gelombang radar untuk mengukur jarak benda ke tempat dimana
sumber gelombang berada dengan cara mengukur selang waktu antara pemancaran gelombang sampai gelombang itu kembali ke sumbemya karena dipantulkan oleh
benda yang akan ditentukan jaraknya.

16
Gelombang inframerah berfrekuensi antara 1011 Hz sampai 1014 Hz.

17
Gelombang cahaya (cahaya tampak), berfrekuensi antara 1014 Hz sanlpai i015 Hz. Gelombang ini dapat dilihat dengan mata dan gelombang inilah yang membantu mata kita melihat benda-benda di sekitar kita

18
Gelombang ultra ungu berfrekuensi antara 1015 Hz sampai 1016 Hz

19
Sinar X brfrekuensi antara 1016Hz sampai 1020 Hz

20
Sinar gamma berfrekuensi antàra 1020 Hz sampai 1025Hz

21
Sinar kosmis berfrekuensi lebih dari 1025 Hz3

22
Rapat energi adalah energi pada tiap satu satuan volume.

23
Energi yang dirambatkan gelombang elektromagnetik, adalah energi gelombang elektromagnetik pada tiap satu satuan luas permukaan yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang elektromagnetik.

24
Energi gelombang elektromagnetik berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo medan listrik atau medanmagnetnya. Cahaya tampak merupakan bagian dari spektrum gelombang
e1ektromagnetik. Cahaya inilah yang membantu mata kita melihat benda-benda yang ada di sekitarkita.

25
Cahaya tampak memiliki komponen-komponen spektrum warna merah, jingga, kuning, hija, biru, nila dan ungu. Karena memiliki komponen-komponen spektrurn warna itulah maka cahaya tampak juga sering disebut sebagai cahaya polikromatik, sedagkan setiap komponen warna yang dimiliki yaitu disebut sebagai cahaya monokromatik.

Ringkasan Materi GEM (1-13)

Ringkasan Materi GEM (1-13)
Author: ikiru | Posted at: 12:13 AM | Filed Under: Gelombang Elektromagnetik |

1. Menurut Coulomb, Muatan listrik Menimbulkan medan Listrik
2. Menurut Oersted, muatan listrik yang bergerak dan arus listrik menimbulkan medan magnet.
3. Menurut Lenz dan Faraday, perubahan medan magnet menimbulkan gaya gerak listrik induksi atau berarti menimbulkan medan listrik.
4. Menurut Maxwell, perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet.
5. Gelombang elektromagnetik adalah rambatan transversal medan listrik dan medan magnet yang besarnya sebanding dan arahnya saling tegak lurus.
6.
Rambatan gelombang Elektromagnetik tidak memerlukan medium rambat
7.
Gelombang elektromagnetik merambat di udara atau ruang hampa dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya di udara atau ruang hampa.
8.
Cepat rambat gelombang elektromagnetik dalam suatu medium tergantung kepada permëabilitas magnetik dan permitivitas listrik medium itu.
9.
Menurut hasil percobaan Heihrich Rudolph Hertz(l857-1894), gelombang elektromagnetik dapat mengalami penstiwa pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi) dan pelenturan (difraksi), seperti yang dialami cahaya.
10.
Spektrum Gelombang Elektromagnetik adalah bermacam-macarn gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
11.
Setiap jenis gelombang elektromagnetik itu memiliki sifat dan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap benda-benda atau bahan-bahan yang berinteraksi dengannya.
12.
Sebagian penemuan gelombang elektromagnetik adalah melalui pengamatan tak langsung, yaitu dengan mengamati pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang elektromagnetik terhadap bahan atau alat tertentu yang dapat mengubah energi gelombang elektrornagnetik menjadi bentuk energi yang lain misalnya energi mekanik, energi listrik, nergi panas dan lain-lain.
13.
Gelombang radio, berfrekuensi antara 104 Hz sampai 107 Hz. Gelombang ini berfungsi penting dalam sistem komunikasi radio sebagai pembawa sinyal suara dengan cara “Amplitudo Modulasi” (AM) atau “Frekuensi Modulasi” (FM). Dengan frekuensi yang tidak terlalu tinggi, gelombang ini dapat dipantulkan oleh lapisan atmosfer sehingga dapat mencapi tempat yang cukup jauh di bumi.
14. Bersambung......

pemuaian zat

Suhu Dan Kalor (Bag.4) Pemuaian Zat.
Author: ikiru | Posted at: 5:25 PM | Filed Under: SUHU DAN KALOR |

* Pemuaian panjang.

Bila suatu batang pada suatu suhu tertentu panjangnya Lo, jika suhunya dinaikkan sebesar Δ t, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar Δ L yang dapat dirumuskan sebagai berikut :



α = Koefisien muai panjang = koefisien muai linier
didefinisikan sebagai : Bilangan yang menunjukkan berapa cm atau meter bertambahnya panjang tiap 1 cm atau 1 m suatu batang jika suhunya dinaikkan 10 C.

Jadi besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung jenis zatnya.
Jika suatu benda panjang mula-mula pada suhu t0 0C adalah Lo.
Koefisien muai panjang = α, kemudian dipanaskan sehingga suhunya menjadi t1 0C maka :


Panjang batang pada suhu t1 0C adalah :








* Pemuaian Luas.

Bila suatu lempengan logam (luas Ao) pada too, dipanaskan sampai t1o, luasnya akan menjadi At, dan pertambahan luas tersebut adalah :

dan



β adalah Koefisien muai luas (β = 2 α)
Bilangan yang menunjukkan berapa cm2 atau m2 bertambahnya luas tiap 1 cm2 atau m2 suatu benda jika suhunya dinaikkan 1 0C.

besaran fisika X

Pengertian Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.

Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Secara Langsung

Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.

2. Secara tidak langsung

Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.

Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :

- alat ukur yang dipakai

- aturan angka penting

- posisi mata pengukuran (paralax)

Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :

1. Keteledoran

Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.

2. Kesalahan sistmatik

Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm

3. Kesalahan acak

Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),

Contoh :

- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang

- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana

- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.

Ketidakpastian pada Pengukuran

Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.

Beberapa istilah dalam pengukuran:

· Ketelitian (accuracy)

adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0

· Kepekaan

adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter

· Ketepatan (precision)

adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.

· Presisi

berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.

· Akurasi

yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.

Ketelitian alat ukur panjang

1. Mistar : 1 mm

Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.

clip_image002

Panjang benda melebihi 8,7 cm

Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm

Hasil pengukuran panjang 8,75 cm

Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm

2. Jangka Sorong : 0,1 mm

Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.

Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm

clip_image004

Contoh:

clip_image006Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda:

Skala Utama = 26 mm

Skala nonius 0,5 mm

Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm

3. Mikrometer sekrup 0,01 mm

clip_image008

Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).

Cara meningkatkan ketelitian antara lain:

1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar

2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi

3. Melakukan pengukuran berkali-kali

Pengukuran dengan jangka sorong

clip_image011
clip_image012

Cara menentukan / mebaca jangka sorong:

1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)

Karena ketidakpastian clip_image014 jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :

clip_image016

clip_image017Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup

clip_image018

1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.

X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)

Ketidakpastian clip_image014[1] mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm

Jadi hasil pengukurannya clip_image020

Termometer

Macam – macam termometer.

a. Termometer alkohol.

Karena air raksa membeku pada – 400 C dan mendidih pada 3600, maka termometer air raksa hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu diantara interval tersebut. Untuk suhu-suhu yang lebih rendah dapat dipakai alkohol (Titik beku – 1300 C) dan pentana (Titik beku – 2000 C) sebagai zat cairnya.


b. Termoelemen.

Alat ini bekerja atas dasar timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila sambungan tersebut berubah suhunya.


c. Pirometer Optik.

Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.


d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani.

Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang tertinggi atau terendah dalam suatu waktu tertentu.


e. Termostat.

Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.


f. Termometer diferensial.

Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.

Friday, August 7, 2009

Praktek Gelombang Stasioner

Tujuan
1. Mempelajari peristiwa gelombang stasioner pada tali
2. Menentukan frekuensi vibrator
Alat-alat yang diperlukan
1. Vibrator
2. Seutas tali
3. Batang penggaris
4. Beban
Dasar teori
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat
suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang,
gelombang ini dinamakan gelombang transversal.
Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat
menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang asalkan
dipenuhi :
L = n. 1
2 l , n = 1, 2, 3, ... (1)
yakni panjang tali (L) merupakan kelipatan bilangan bulat dari setengah panjang gelombangnya.
Laju rambat gelombang dalam tali :
v =
F
m
(2)
dimana : v = laju perambatan gelombang tali [m/det]
F = tegangan tali [N]
m = rapat massa linier tali [kg/m]
Bila gelombang pada tali itu mempunyai panjang gelombang l maka frekuensi vibrator yang
menimbulkannya :
f = v/l (3)
Kombinasi antara persamaan (2) dan (3) disebut persamaan Melde.
F = M.g
vibrator
beban
simpul perut
FT-UNIVERSITAS SURABAYA PRAKTIKUM FISIKA
11
Cara kerja
1. Susunlah rangkaian peralatan seperti pada gambar di atas.
2. Tentukan dulu rapat linier tali yang dipakai (m).
3. Getarkan vibrator untuk beban tertentu dan geser-geserkan kedudukan vibrator (mengubah
panjang tali) agar diperoleh paduan gelombang tali yang saling menguatkan (terjadi
resonansi) dengan cacah simpul yang sebanyak-banyaknya.
4. Ukurlah jarak antar simpul gelombang yang jauh dari vibrator sebanyak 6 kali.
5. Lakukan langkah di atas untuk beban yang berbeda-beda sebanyak 6 kali.
6. Lakukan sekali lagi seluruh langkah di atas dengan memakai jenis tali yang lain.
Pertanyaan pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan arah rambat gelombang dan arah getar gelombang ?
2. Tunjukkan bahwa rapat massa linier tali tidak tergantung pada panjang talinya ! Faktor apa
saja yang mempengaruhinya ?
3. Bila massa beban ditambah, kondisi yang lain tetap, bagaimanakah pengaruhnya terhadap
panjang gelombang, kecepatan rambatnya, dan amplitudo gelombangnya ?
4. Bagaimana anda mengetahui bahwa telah tercapai keadaan resonansi pada percobaan tsb. ?
5. Menurut anda apa maksudnya pengukuran jarak antar simpul gelombang dilakukan sejauh
mungkin dari vibrator ?
Tugas laporan resmi
1. Hitunglah frekuensi vibrator beserta ralatnya dengan persamaan Melde !
2. Bandingkan hasil-hasil yang diperoleh untuk massa beban yang berbeda-beda pada masingmasing
jenis tali ! Apakah anda mencurigai adanya kesalahan sistematik ? Beri komentar !
3. Hitunglah frekuensi vibrator dengan menggunakan metode grafik !

Sunday, August 2, 2009

Pengomposan

Dasar-dasar Pengomposan
[sunting] Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan

Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
[sunting] Proses Pengomposan

Proses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekmposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.

Skema Proses Pengomposan Aerobik

Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan selama proses pengomposan karena akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses aerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S.

Gambar profil suhu dan populasi mikroba selama proses pengomposan

Tabel organisme yang terlibat dalam proses pengomposan
Kelompok Organisme Organisme Jumlah/gr kompos
Mikroflora Bakteri; Aktinomicetes; Kapang 109 - 109; 105 108; 104 - 106
Mikrofanuna Protozoa 104 - 105
Makroflora Jamur tingkat tinggi
Makrofauna Cacing tanah, rayap, semut, kutu, dll

Proses pengomposan tergantung pada :

1. Karakteristik bahan yang dikomposkan
2. Aktivator pengomposan yang dipergunakan
3. Metode pengomposan yang dilakukan

[sunting] Faktor yang mempengaruhi proses Pengomposan

Setiap organisme pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbeda-beda. Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk mendekomposisi limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. Menciptakan kondisi yang optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu sendiri.

Faktor-faktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain:

Rasio C/N Rasio C/N yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30: 1 hingga 40:1. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada rasio C/N di antara 30 s/d 40 mikroba mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis protein. Apabila rasio C/N terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalan lambat.

Ukuran Partikel Aktivitas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). Untuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan tersebut.

Aerasi Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen(aerob). Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh posiritas dan kandungan air bahan(kelembaban). Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

Porositas Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga-rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplay Oksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.

Kelembaban (Moisture content) Kelembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 - 60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.

Temperatur/suhu Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan kompos. Temperatur yang berkisar antara 30 - 60oC menunjukkan aktivitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.

pH Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang optimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5. pH kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8 hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan menyebabkan penurunan pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awal pengomposan. pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.

Kandungan Hara Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan dan bisanya terdapat di dalam kompos-kompos dari peternakan. Hara ini akan dimanfaatkan oleh mikroba selama proses pengomposan.

Kandungan Bahan Berbahaya Beberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan mikroba. Logam-logam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa bahan yang termasuk kategori ini. Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.

Lama pengomposan Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposakan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akan berlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-benar matang.

Tabel Kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan (Ryak, 1992)
Kondisi Konsisi yang bisa diterima Ideal
Rasio C/N 20:1 s/d 40:1 25-35:1
Kelembaban 40 – 65 % 45 – 62 % berat
Konsentrasi oksigen tersedia > 5% > 10%
Ukuran partikel 1 inchi bervariasi
Bulk Density 1000 lbs/cu yd 1000 lbs/cu yd
pH 5.5 – 9.0 6.5 – 8.0
Suhu 43 – 66oC 54 -60oC

Limbah

Pendahuluan

Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organic yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah organic, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar, limbah organik industry, serta limbah pertanian dan perkebunan.

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.

Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.

Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Bahan baku pengomposan adalah semua material organik yang mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku pengomposan.
Asal Bahan
1. Pertanian
Limbah dan residu tanaman Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa
Limbah & residu ternak Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas
Tanaman air Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air
2. Industri
Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan
Limbah cair Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
3. Limbah rumah tangga
Sampah Tinja, urin, sampah rumah tangga dan sampah kota
[sunting] Manfaat Kompos

Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.

Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi :

1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :

1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:

1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

UJian Praktek IPA SMK

LEMBAR KERJA UJIAN SEKOLAH PRAKTIK
TAHUN PELAJARAN 2008/2009


MATA DIKLAT : ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM KEAHLIAN : Semua Program (APH , UJP)
HARI/TANGGAL : Jumat-Sabtu, 3-4 April 2009
WAKTU : 07.30 - 12.00

Standar Kompetensi: Memahami Polusi dan Dampaknya Terhadap Manusia dan Lingkungan
Kode Kompetensi : B.4
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah

Tujuan :
Setelah melaksanakan ujian praktik ini diharapkan siswa mampu mendaurulang kertas menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai tambah, dengan baik.

A. BAHAN ( per kelas):
1. Kertas bekas = 3 - 5 kg
2. Pati singkong/ kanji = 1 kg
3. Pengawet Bahan Makanan ( Natrium bensoat) = 1 pack/ botol
4. Zat warna (kuning/hijau/merah) = masing-masing 1 botol
5. Air = secukupnya
6. Minyak goreng atau oli = ½ liter

B. ALAT (per kelompok):
1. Baskom/ember = 3 buah
2. Timbangan = 1 buah
3. Pengaduk dari kayu = 1 buah
4. Catakan/ pola benda bentuk tertentu = minimum 1 buah
5. Blender = 1 buah
6. Gunting kertas = 1 buah
7. Gayung air atau gelas ukur = 1 buah
8. Panci aluminium = 1 buah
9. Kompor = 1 buah
10. Kain saring/ kain kasa = 1 lembar ½ m2

C. Cara Membuat:
1. Bubur kertas:
a. Timbang kertas bekas 1-2 kg kemudian potong kecil-kecil
b. siapkan ember yang berisi air, masukkan potongan kertas bekas dan rendam selama 30-60 menit
c. Ambil sedikit demi sedikit rendaman kertas bekas, kemudian tambahkan air secukupnya. Perbandingan air : kertas adalah 2-3 : 1
d. Nyalakan power blender sampai membentuk bubur kertas. Blender jangan sampai diisi kertas terlalu banyak agar tidak macet/merusak blender.
e. Bentangkan kain saring di dalam ember kosong.
f. Tuangkan bubur kertas dari blender di atas kain saring, setelah cukup banyak, kain saring di angkat seperti menyaring sari kedele, peras sampai airnya tuntas.
g. Bubur kertas yang masih basah di sisihkan dalam ember yang lain.
2. Lem kanji:
a. Siapkan panci, isi dengan air mentah dingin sebanyak 3 kali volume kanji
b. Masukkan tepung kanji dan aduk hingga merata.
c. Tambahkan haban pengawet makanan secukupnya ( 1 sendok teh / kg kanji)
d. Nyalakan kompor, masak tepung kanji sampai matang. jangan lupa harus selalu di aduk agar tidak gosong.
e. Setelah matang (mengental) angkat dan dinginkan.
3. Membentuk benda berdasarkan pola
a. Siapkan pola benda yang akan dibentuk.
b. Olesi bagian yang akan diisi dengan minyak/olie agar mudah melepasnnya nanti.
c. Campurkan bubur kertas basah dengan lem pati/kanji dan zat pewarna hingga merata. Jika pewarnanya berbentuk serbuk, sebelumnya harus dilarutkan dengan air agar mudah merata. Makin banyak lem, makin keras dan kuat benda yang dihasilkan.
d. Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam ruang cetakan sampai penuh, sambil di tekan sekuat-kuatnya.
e. Jika bisa keluarkan dari cetakan dan keringkan, atau keringkan bersama cetakannya di panas matahari.
f. Setelah agak kering bisa dikeluarkan dari cetakan. Kemudian dilanjutkan pengeringannya.

Contoh Hasil Karya
D. Aspek Penilaian:
1) Kinerja individu
2) Kerja Sama
3) Penampilan hasil (bentuk, estetika)
4) Kualitas hasil (kekuatan, manfaat/ fungsi)
F. Rencana Anggaran
 Biaya yang dibutuhkan : Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah), dua kelas.
 Sumber biaya : siswa melalui sekolah.

Thursday, July 16, 2009

Materi KElas II SMK

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GELOMBANG

Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran)

Macam gelombang
Menurut arah getarnya :
- gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang cahaya, dll.
- gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.

Menurut amplitudo dan fasenya :
- gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombng.
- gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.

Menurut medium perantaranya :
- gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

Persamaan Umum Gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.
A
B
C
puncak gelombang
lembah gelombangUntuk memperjelas pengertian, perhatian keterangan dan gambar di bawah ini :
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak antara A dan C)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
v = λ.fDituliskan dengan persamaan : v = , dalam hal ini jika t diambil nilai ekstrem yaitu periode (T), maka S dapat digantikan dengan λ (panjang gelombang). Sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
v = , dan karena f = , maka persamaan tersebut juga dapat ditulis sbb:
Keterangn : T = periode ( s )
f = frekuensi ( Hz )
λ = panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )
Contoh Soal 1 :
Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, hitunglah cepat rambat gelombang tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : f = 30 Hz , ½ λ = 50 cm ­­­­­ à λ = 100 cm = 1 m
Ditanya : v = ..?
Jawab : v = λ.f = 1.30 = 30 m/s
Contoh Soal 2 :
Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 3.108 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja!
Penyelesaian :
Diketahui : λ = 1,5 m, ­­­­­ v = 3.108 m/s
Ditanya : f = ..?
Jawab : f = = = 2. 108 Hz = 200 MHz

1. Gelombang Berjalan
A
P
xDari gambar di samping, jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali. Jika titik P berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t, maka titik P telah bergetar selama
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas, maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu :
, karena , maka :
, karena Tv = λ, maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ (lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
Contoh Soal 3:
Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100π t – 2π x), dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : y = 0,2 sin (100π t – 2π x)
Ditanya : A = …?, T = …?, f = ..?, λ = ..?, v = ..?
Jawab : Kita dapat menjawab soal tersebut dengan cara membandingkan persamaan gelombang dalam soal dengan persamaan umum gelombang berjalan yaitu sbb :
y = 0,2 sin (100π t – 2π x) ………( 1 )
………….( 2 )
Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa :
Amplitudonya adalah : A = 0,2 m
Periode dapat ditentukan sbb: 100π = , sehingga T = s
Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu f = Hz
Panjang gelombang ditentukan sbb: 2π x = , sehingga 1 m
Dari hasil f dan λ, maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = λ.f = 50.1 = 50 m/s
Cepat rambat gelombang dapat juga ditetnukan dengan : m/s




2. Gelombang stasioner (diam)
Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul.
Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantulan dengan ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase 180O) terhadap gelombang datang.
Bentuk gelombang stasioner dapat dilukiskan sebagai berikut:
Ujung pantul
Ujung pantul Untuk ujung pantul bebas: Untuk ujung pantul tetap:



Dari gambar di atas terdapat titik-titik yang memiliki amplitudo terbesar (maks) dan titik-titik yang memiliki amplitudo terkecil (nol).
Titik yang memiliki amplitudo terbesar disebut perut gelombang dan titik yang memiliki amplitudo terkecil disebut simpul gelombng.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa pada pantulan ujung bebas, ujung pantul merupakan perut gelombang sedangkan pada pantulan ujung tetap, ujung pantul merupakan simpul gelombang.

Percobaan Melde
A
FJika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol seperti gambar di samping serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang transversal yang stasioner (diam).
Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali.
Dari hasil percobaannya Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada tali adalah :
berbanding lurus dengan akar kwadrat tegangan tali (F)
berbanding terbalik dengan akar kwadrat massa per satuan panjang tali (μ)
Dari dua pernyataan di atas dapat dituliskan dengan persamaan :
, dimana F ( m.g) = gaya tegangan tali ( N )
μ = massa per satua panjang tali ( kg /m )
v = cepat rambat gelombang pada tali ( m/s )
karena , maka persamaan di atas dapat juga ditulis :
Contoh Soal 4:
Seutas tali yang panjangnya 5 m, massanya 4 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 50 Hz. Hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
panjang gelombang pada tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 5 m, m = 4 gr = 4.10-3kg, F = 2 N, f = 50 Hz
Ditanya : a. v = ..?
b. λ = ..?
Jawab : a. = m/s
b. m
Contoh Soal 5:
Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 5 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan panjang gelombang 50 cm. Jika panjang tali 4 m, hitunglah:
cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
massa tali tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : l = 4 m, F = 5 N, f = 40 Hz, λ = 50 cm = 0,5 m
Ditanya : a. v = ..?
b. m = ..?
Jawab : a. v = λ.f = 0,5.40 = 20 m/s
b. ----à m = 0,05 kg

Soal Latihan
1. Sebuah gelombang pada tali dihasilkan dari suatu getaran dengan periode 0,25 s. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 40 cm, hitunglah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang tersebut!
2. Sebuah pemancar radio bekerja pada frekuensi 300 MHz. Jika cepat rambat gelombang radio 3.108 m/s, pada panjang gelombang berapakah stasion radio tersebut bekerja!
3. Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin 2π (100 t – 2x), dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang tersebut !
4. Seutas tali yang panjangnya 2 m, massanya 40 gram ditegangkan dengan gaya 2 N dan salah satu ujungnya digetarkan. Ternyata pada tali terbentuk gelombang dengan panjang gelombang 50 cm. Hitunglah:
a. cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
b. frekuensi sumber gelombang tersebut !
5. Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya F dan salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 40 Hz terbentuk gelombang dengan cepat rambat gelombang 50 m/s. Jika panjang tali 4 m dan massanya 25 gram, hitunglah:
a. gaya tegangan pada tali tersebut !
b. panjang gelombang pada tali tersebut !
BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang bersifat longitudinal. Menurut frekuensinya gelombang bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. infrasonic ( f ≤ 20 Hz )
b. audio (audience ) ( 20 Hz < f < 20.000 Hz )
c. ultrasonic ( f > 20.000 Hz )
Dari ketiga jemis gelombang bunyi tersebut, hanyalah bunyi audio saja yang dapat ditangkap oleh tilinga manusia.

Cepat rambat Bunyi
Bunyi dapat merambat padaa 3 jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Cepat rambat bunyi tersebut dapat ditentukan dengan persamaan:
a. pada zat padat
E = modulus Young (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
b. pada zat cair
B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
c. pada zat gas
γ = konstante Laplce
R = konstante umum gas ( R = 8,31 j/molK)
T = suhu mutlak gas ( K )
M = massa molekul gas ( kg/mol)
Contoh Soal 1:
Suatu bunyi yang frekuensinya f = 250 Hz merambat pada zat padat yang memiliki modulus Young E =108 N/m2 dan massa jenisnya ρ = 2500 kg/m3. Tentukan :
cepat rambat bunyi
panjang gelombang bunyi
Penyelesaian :
Diketahui : f = 250 Hz, E =1010 N/m2, ρ =5000 kg/m3
Ditanya : a. v = …?
b. λ = …?
Jawab : =200 m/s

2.Intensitas Bunyi
Energi bunyi biasa disebut dengan intensitas bunyi yang menyatakan energi bunyi tiap satuan waktu yang menembus tiap satuan luas suatu bidang secara tegak lurus (Intensitas bunyi adalah besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang). Dari definisi tersebut intensitas bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)
Apabila sumber bunyi berupa sebuah titik dan bersifat isotropis (menyebar ke segala arah), maka bidang yang ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4πr2 ). Maka persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
, dimana r = jarak sumber bunyi ke suatu titik.
Dari persaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitas bunyi di sutu titik berbanding terbalik dengan kuarat jarak titik tersebut ke sumber bunyi.
Sehingga jika sebuah titik yang berjarak r1 dari sumber bunyi memiliki intensitas I1 dan titik yang berjarak r2 dari sumber bunyi memiliki intensitas I2, maka akan berlaku persamaan:
, jadi
Dimana : I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)

Contoh Soal 2 :
Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200π watt. Tentukanlah intensitas bunyi di suatu titik yang berjarak 10 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : P = 200π watt, r = 10 m
Ditanya : I = …?
Jawab : w/m2

Contoh Soal 3 :
Intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 9 m dari sumber bunyi adalah 8.10-5 w/m2. Tentukanlah intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 18 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : r1 = 10 m, I1 = 8.10-5 w/m2
Ditanya : I2 = …?, apabila r2 = 18 m
Jawab :

w/m2
3.Taraf Intensitas Bunyi ( I )
Taraf Intensitas bunyi didefinisikan sebagai nilai logaritma dari perbandingan antara intensitas suatu bunyi dengan intensitas standar ( intensitas ambang pendengaran ).
Besarnya Taraf Intensitas bunyi dinyatakan dengn persamaan :
, dimana : TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran.
I0 = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih dapat didengar oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )

Ambang peasaan didefinisikan sebagai inensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar oleh telinga normal tanpa rsa sakit (I = 1 w/m2 )


Contoh Soal 4 :
Intensitas bunyi di suatu tempat adalah 10-5 w/m2. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi di tempat tersebut, jika diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : I = 8.10-5 w/m2 I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI = …?
= 10 log ( ) = 10.log 10-7 = 10.7 = 70 dB
Contoh Soal 5 :
Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi dari sepuluh buah mesin sejenis jika dibunyikan bersama-sama. Diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : TI1 = 50 dB I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI10 = …?
Jawab : Dicari terlebih dahulu intensitas sebuah mesin.
50 = 10 log( )
5 = log
log 105 = log
105 =
I1 = 105.10-12

Kemudian dicari I10
I10 = 10. I1 = 10.10-7 = 10-6 w/m2
TI10 = 10 log = 10 log 10-6
TI10 = 10.6 = 60 dB
Soal tersebut di atas secara singkat dapat diselesaikan dengan persamaan sbb:
TIn = TI1 + 10 log n


Lihat penyelesaiannya !
TIn = TI1 + 10 log n
= 50 + 10.log 10
= 50 + 10 .1 = 50 + 10 = 60 dB

Latihan Soal.
1. Suatu bunyi yang panjang gelombangnya λ = 2,5 m merambat pada zat padat yang memiliki modulus Young E =1010 N/m2 dan massa jenisnya ρ = 1000 kg/m3. Tentukan :
a. cepat rambat bunyi
b. panjang gelombang bunyi
2. Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200π watt. Tentukanlah jarak suatu tempat dari sumber bunyi itu agar ntensitas bunyi tersebut !
3. Intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 9 m dari sumber bunyi adalah 8.10-5 w/m2. Tentukanlah intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak 18 m dari sumber bunyi tersebut !
4. Intensitas bunyi di suatu tempat adalah 10-5 w/m2. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi di tempat tersebut, jika diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
5. Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf intensitas bunyi dari seratus buah mesin sejenis jika dibunyikan bersama-sama. Diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !

Saturday, June 6, 2009

berita mapancas

Aksi Dukung Palestina Bergelora

AKTIVIS Mahasiswa Pancasila membakar kertas bergambar bendera Israel saat berunjuk rasa mengutuk serangan militer Israel di Palestina, di depan Goethe Institut, Pusat Kebudayaan Jerman, di Jln. L.L.R.E. Martadinata Bandung, Selasa (6/1).* ANDRI GURNITA/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Aksi organisasi mahasiswa dan masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap Palestina yang diserang Israel terus berlanjut. Ratusan anggota dewan keluarga masjid (DKM), santri, dan organisasi mahasiswa melakukan long march serta mengajak masyarakat untuk melakukan salat Gaib dan istigasah di berbagai tempat di Bandung raya, Selasa (6/1).

Sekitar 500 anggota DKM Masjid Al Amal Al Islami RW 1 Desa Cangkuang Kulon, Kec. Dayeuhkolot, Kab. Bandung dan santri Pesantren Nurul Iman Cibaduyut Raya melakukan long march untuk menggugah masyarakat agar memberikan dukungan kepada Palestina.

Menurut anggota DKM Al Amal Al Islam, Rohidin Salam, aksi ini hanya ingin meminta masyarakat untuk melakukan salat Gaib dan istigasah bersama untuk warga Palestina di Masjid Al Amal Al Islam, semalam.

Warga juga melakukan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. Meskipun demikian, kata Rohidin, mereka tidak berniat untuk mengirimkan relawan ke Palestina. Menurut dia, sebaiknya mereka lebih fokus terhadap apa yang bisa dilakukan di Indonesia. Pengiriman relawan, ujar dia, harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah, dan jangan sampai menjadi beban.

"Meskipun demikian, bukan berarti pihak-pihak lain yang menghimpun relawan itu salah," tuturnya.

Di Kota Bandung, aksi demo mendukung Palestina dilakukan sejumlah organisasi mahasiswa. Puluhan orang dari BEM-Kema Politeknik Negeri Bandung (Polban) mendatangi Gedung Sate untuk melakukan orasi dan menghimpun dana. Menurut komandan lapangan aksi Zulfikar, dana yang dikumpulkan masyarakat akan disalurkan ke Palestina melalui Dompet Dhuafa.

Sebelum melakukan aksi, puluhan mahasiswa melakukan salat Gaib bersama di kampus Polban. "Kami ingin mengetuk hati nurani masyarakat untuk bersama-sama mengawal dan menekan kebijakan pemerintah agar bersungguh-sungguh dan berperan aktif dalam upaya perdamaian di Palestina," ujarnya.

Zulfikar mengatakan, pemerintah sebaiknya segera melakukan tindakan nyata dan segera. Menurut dia, banyak langkah strategis yang bisa dilakukan pemerintah ketika Dewan Keamanan PBB tidak bisa menghasilkan solusi yang tegas. Upaya melalui jalur diplomatik yang lebih signifikan bersama negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Asia-Afrika dapat dilakukan dengan lebih serius. Selain itu, pemerintah RI juga didesak untuk mengecam keras dalam pidato kenegaraan presiden secara sungguh-sungguh, serta mengorganisasikan penggalangan bantuan kemanusiaan secara nasional.

Hal senada disampaikan oleh puluhan mahasiswa Front Perjuangan Rakyat (FPR) yang terdiri atas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Forum Aktivis Mahasiswa Unisba (FAMU), dan BEM Fikom Unisba. Dalam aksinya di Gedung Sate, mereka menyatakan sikap untuk menolak agresi militer Israel ke Palestina. Menurut Humas FPR Vidi Perdana, mereka mendesak negara-negara di dunia untuk mengucilkan Israel dan Amerika Serikat.

Demo Goethe

Berbeda dengan BEM-Kema Polban dan FPR, Dewan Pimpinan Daerah Mahasiswa Pancasila (DPD Mapancas) Provinsi Jawa Barat melakukan aksinya di depan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut Jln. L.L.R.E. Martadinata 48 Kota Bandung. Mereka mengajak negara-negara maju mendesak PBB untuk memberikan sanksi terhadap Israel.

Kelompok tersebut juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan agar Indonesia keluar dari PBB. "PBB tidak becus menciptakan perdamaian dan tidak mampu menyelesaikan konflik kejahatan manusia," kata Ketua DPD Mapancas, Ridwan Eko Prasetyo.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Shiddiq Amin melalui siaran persnya, mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengadakan pertemuan darurat dan mengoordinasikan bantuan kemanusiaan bagi korban sipil Palestina di wilayah Gaza. Mereka juga mendesak PBB untuk menyatakan Israel sebagai negara agresor. Israel harus mendapat sanksi internasional yang berat. "Kami mendesak Dewan Keamanan PBB membentuk pasukan perdamaian untuk menghentikan serangan militer Israel dan melindungi warga sipil Palestina di wilayah Gaza," kata Shiddiq Amin. (A-185/A-178)***
Penulis:
Back

Berita PR

Mahasiswa Peringati Kelahiran Pancasila

SEJUMLAH mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pancasila (Mapancas) berorasi dengan meneroboskan sebagian tubuhnya ke bawah pagar dan membacakan tuntutannya di Gedung Sate Bandung, Senin (1/6).*M. GELORA SAPTA/"PR"

MASSA mahasiswa yang tergabung dalam DPD Mahasiswa Pancasila Prov. Jawa Barat melakukan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Senin (1/6). Di tempat yang sama, Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Wilayah Jabar juga melakukan aksi memprotes penyusupan kapal perang Malaysia ke wilayah RI di blok Ambalat. Aksi Mahasiswa Pancasila sempat membuat lalu lintas di depan Gedung Sate tersendat. Sebab, mereka berbaris dan berorasi tepat di tengah jalan. "Dari sisi budaya, Pancasila juga menghadapi tantangan yang tak kalah beratnya. Budaya bangsa kita semakin terkikis seiring perkembangan zaman," ujar koordinator aksi, Iman Syafe’i. (A-132)***
Penulis:
Back

Berita PR

Aksi Sambil Tiarap
Senin, 01 Juni 2009 , 13:25:00

SEBANYAK 13 Mahasiswa Pancasila Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan aksi memperingati Hari Lahir Pancasila di Jln. Diponegoro Kota Bandung, Senin (1/6). Dalam aksi berorasi sambil tiarap di badan jalan, mereka menyerukan pemerintah agar tidak tergantung pada donor asing manapun. DUDI SUGANDI/"PR"

Berita Mapancas

Selasa, 06/01/2009 10:58 WIB
Kecam Israel, Mahasiswa Datangi Pusat Kebudayaan Asing
Baban Gandapurnama - detikBandung



Bandung - Kecaman terhadap agresi militer Israel terus bergulir. Sekitar 20 orang yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah Mahasiswa Pancasila Jabar melakukan aksi unjuk rasa mengecam agresi Israel ke sejumlah institut kebudayaan asing di Bandung, seperti di Goethe dan CCF, Selasa (6/1/2009).

Di depan pusat kebudayaan Jerman, Goethe, Jalan LRE Martadinata, 20 mahasiswa ini menggelar teaterikal mengenai keganasan Israel. Sekitar 60 personel polisi menjaga ketat Goethe. Mereka pun membawa beberapa poster yang antara lain bertuliskan 'Israel penjahat perang' dan 'Indonesia harus ke luar dari PBB'. Rencananya mereka juga akan mendatangi pusat kebudayaan Perancis, CCF di Jalan Purnawarman.

Sekretaris Mahasiswa Pancasila Jabar Imam Syafei menyatakan Presiden SBY sudah mengeluarkan resolusi kepada PBB, namun pengaruhnya belum terlihat. Kebiadaban Israel masih merajalela, terbukti dengan jatuhnya ratusan orang yang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Karena itu, mereka mendesak agar Indonesia ke luar dari PBB, jika PBB tidak sanggup mendamaikan konflik tersebut. Menurutnya kedatangan mereka ke pusat kebudayaan asing di Bandung, untuk mengajak negara-negara maju seperti Jerman dan Perancis agar mendesak PBB memberikan sanksi terhadap Israel yang telah meluluhlantahkan Palestina.

"Kenapa Indoensia tidak bisa ke luar dari PBB? Soekarno saja berani ke luar dari PBB karena PBB tidak bisa menciptakan perdamaian. Jika PBB hanya sekedar wadah perdagangan negara maju, apa pentingnya bergabung dengan PBB," ujar Imam.

Rencananya setelah dari Goethe mereka akan lakukan longmarc ke Gedung Sate, lalu ke CCF, di Jalan Purnawarman.(ern/ern)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Friday, May 29, 2009

berita

AKANKAH PENDIDIKAN GRATIS
BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN?

Hari Pendidikan Nasional yang sering disebut HARDIKNAS, tanggal 2 mei senantiasa menjadi hari peringatan pendidikan nasional tiap tahunnya. Tentu akan menjadi semangat baru bagi dunia pendidikan jika Hardiknas tidak sekedar dijadikan ceremonial belaka, melainkan harus dijadikan momentum upaya peningkatan mutu pendidikan bangsa Indonesia, baik peningkatan Infra maupun sufra struktur pendidikan.
“Biar bapak nya sopir angkot, anaknya jadi pilot.., biar bapak nya tukang Koran, anaknya jadi wartawan.” kalimat tersebut merupakan penggalan sebuah iklan Dinas Pendidikan Nasional yang mengharuskan anak belajar 9 tahun dengan mengenyam pendidikan gratis dari SD hingga SMP. Dengan pendidikan gratis itu semua golongan miskin-kaya memiliki hak sekolah yang sama, dengan begitu seharusnya tidak ada alasan lagi anak putus sekolah.
Ironisnya, tetap saja masih banyaknya anak-anak putus sekolah, boleh jadi karena di lapangan pendidikan gratis SD-SMP masih belum berlangsung secara merata, karena tetap saja ada beberapa sekolah yang masih memungut biaya pendidikan, bahkan dibeberapa sekolah juga masih dikenakan biaya mahal. Jika itu terjadi, hal ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah masih setengah hati memberlakukan pendidikan gratis, maka dari itu pengawasan dari semua pihak menjadi penting dalam keberlangsungan pendidikan gratis kedepannya.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Provinsi Jawa Barat menyerukan aksi hardiknas :
1. Menolak diskriminasi realisasi pendidikan gratis terhadap rakyat miskin.
2. Menolak komersialisasi pendidikan dalam hal sekecil apapun!
3. Meminta Pemerintah Gubernur Jawa Barat, membenahi sarana prasarana pendidikan yang masih memprihatinkan, meningkatkan kesejahteraan Guru (Honorer), dan menindak para oknum yang menyelewengkan anggaran pendidikan!

Bandung, 05 Mei 2009
Dewan Pimpinan Daerah
MAhasiswa Pancasila
Provinsi Jawa Barat



RIDWAN EKO PRASETYO IMAM SYAFE’I
Ketua Sekretaris



Koordinator Aksi : Imam Syafe’i (081322585403)

berita

AKANKAH PENDIDIKAN GRATIS
BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN?

Hari Pendidikan Nasional yang sering disebut HARDIKNAS, tanggal 2 mei senantiasa menjadi hari peringatan pendidikan nasional tiap tahunnya. Tentu akan menjadi semangat baru bagi dunia pendidikan jika Hardiknas tidak sekedar dijadikan ceremonial belaka, melainkan harus dijadikan momentum upaya peningkatan mutu pendidikan bangsa Indonesia, baik peningkatan Infra maupun sufra struktur pendidikan.
“Biar bapak nya sopir angkot, anaknya jadi pilot.., biar bapak nya tukang Koran, anaknya jadi wartawan.” kalimat tersebut merupakan penggalan sebuah iklan Dinas Pendidikan Nasional yang mengharuskan anak belajar 9 tahun dengan mengenyam pendidikan gratis dari SD hingga SMP. Dengan pendidikan gratis itu semua golongan miskin-kaya memiliki hak sekolah yang sama, dengan begitu seharusnya tidak ada alasan lagi anak putus sekolah.
Ironisnya, tetap saja masih banyaknya anak-anak putus sekolah, boleh jadi karena di lapangan pendidikan gratis SD-SMP masih belum berlangsung secara merata, karena tetap saja ada beberapa sekolah yang masih memungut biaya pendidikan, bahkan dibeberapa sekolah juga masih dikenakan biaya mahal. Jika itu terjadi, hal ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah masih setengah hati memberlakukan pendidikan gratis, maka dari itu pengawasan dari semua pihak menjadi penting dalam keberlangsungan pendidikan gratis kedepannya.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Provinsi Jawa Barat menyerukan aksi hardiknas :
1. Menolak diskriminasi realisasi pendidikan gratis terhadap rakyat miskin.
2. Menolak komersialisasi pendidikan dalam hal sekecil apapun!
3. Meminta Pemerintah Gubernur Jawa Barat, membenahi sarana prasarana pendidikan yang masih memprihatinkan, meningkatkan kesejahteraan Guru (Honorer), dan menindak para oknum yang menyelewengkan anggaran pendidikan!

Bandung, 05 Mei 2009
Dewan Pimpinan Daerah
MAhasiswa Pancasila
Provinsi Jawa Barat



RIDWAN EKO PRASETYO IMAM SYAFE’I
Ketua Sekretaris



Koordinator Aksi : Imam Syafe’i (081322585403)

berita

AKANKAH PENDIDIKAN GRATIS
BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN?

Hari Pendidikan Nasional yang sering disebut HARDIKNAS, tanggal 2 mei senantiasa menjadi hari peringatan pendidikan nasional tiap tahunnya. Tentu akan menjadi semangat baru bagi dunia pendidikan jika Hardiknas tidak sekedar dijadikan ceremonial belaka, melainkan harus dijadikan momentum upaya peningkatan mutu pendidikan bangsa Indonesia, baik peningkatan Infra maupun sufra struktur pendidikan.
“Biar bapak nya sopir angkot, anaknya jadi pilot.., biar bapak nya tukang Koran, anaknya jadi wartawan.” kalimat tersebut merupakan penggalan sebuah iklan Dinas Pendidikan Nasional yang mengharuskan anak belajar 9 tahun dengan mengenyam pendidikan gratis dari SD hingga SMP. Dengan pendidikan gratis itu semua golongan miskin-kaya memiliki hak sekolah yang sama, dengan begitu seharusnya tidak ada alasan lagi anak putus sekolah.
Ironisnya, tetap saja masih banyaknya anak-anak putus sekolah, boleh jadi karena di lapangan pendidikan gratis SD-SMP masih belum berlangsung secara merata, karena tetap saja ada beberapa sekolah yang masih memungut biaya pendidikan, bahkan dibeberapa sekolah juga masih dikenakan biaya mahal. Jika itu terjadi, hal ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah masih setengah hati memberlakukan pendidikan gratis, maka dari itu pengawasan dari semua pihak menjadi penting dalam keberlangsungan pendidikan gratis kedepannya.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Provinsi Jawa Barat menyerukan aksi hardiknas :
1. Menolak diskriminasi realisasi pendidikan gratis terhadap rakyat miskin.
2. Menolak komersialisasi pendidikan dalam hal sekecil apapun!
3. Meminta Pemerintah Gubernur Jawa Barat, membenahi sarana prasarana pendidikan yang masih memprihatinkan, meningkatkan kesejahteraan Guru (Honorer), dan menindak para oknum yang menyelewengkan anggaran pendidikan!

Bandung, 05 Mei 2009
Dewan Pimpinan Daerah
MAhasiswa Pancasila
Provinsi Jawa Barat



RIDWAN EKO PRASETYO IMAM SYAFE’I
Ketua Sekretaris



Koordinator Aksi : Imam Syafe’i (081322585403)

berita

Pres Realise
SEMINAR PENDIDIKAN
“Menakar Keberlangsungan Pendidikan Gratis; Akankah berkualitas dan berkelanjutan?””
Seminar Pendidikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 Mei 2009 jam 13.00 s/d 16.00 di Aula KNPI Jawa Barat Jl. Soekarno Hatta No. 623 dengan mengambil thema: “Menakar Keberlangsungan Pendidikan Gratis; akankah berkualitas dan berkelanjutan?”.
Pada acara pembukaan di hadiri oleh Dian Rahadian, SH (Ketua KNPI Jawa Barat), Ridwan Eko Prasetyo (Ketua DPD Mapancas Jawa barat) dan unsur Muspida Jawa Barat. Adapun pembicara seminar adalah Abur Mustikawanto, D.Ed (Dinas Pendidikan Jawa Barat), Sukim Nur Arif (aktivis Pendidikan), IIK (pengurus PAGI Jawa Barat) yang dimoderatori oleh Aji Saptiaji. Kegiatan ini diikuti 165 orang unsur guru SD/SMP/SMA/SMK se-Jawa Barat dan unsur mahasiswa. Adapun materi yang disampaikan oelh Disdik Jawa Barat sebagai berikut: Pendidikan berbasis masyarakat merupakan trilogi peran serta masyarakat, yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pendidikan dalam kebutuhan dasar masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya insane yang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan. Pendidikan dari masyarakat diaktualisasikan dalam bentuk perencanaan pendidikan yang matang dan disalurkan dalam wadah komite sekolah dengan dukungan unsur sekolah sehingga kesesuaian antara harapan dan kenyataan.
Dalam acara penutupan diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap DPD Mahasiswa Pancasila Provinsi Jawa Barat yang dibacakan oleh Imam Syafe’i (sekretaris DPD Mapancas Jawa Barat); dengan isinya sebagai berikut:
1. Menolak diskriminasi realisasi pendidikan gratis terhadap rakyat miskin.
2. Menolak komersialisasi pendidikan dalam hal kecil apapun
3. Meminta GUBERNUR Jawa Barat melalui Diknas Pendidikan Jawa Barat, membenahi sarana prasarana pendidikan yang masih memprihatinkan, meningkatkan kesejahteraan Guru (honorer), dan menindak para oknum yang menyelewengkan anggaran pendidikan.
Bandung, 28 Mei 2009
DEWAN PENGURUS DAERAH
MAHASISWA PANCASILA
PROVINSI JAWA BARAT
Ttd ttd
RIDWAN EKO PRASETYO IMAM SYAFE’I

Tuesday, May 26, 2009

BERITA JABAR

Pancasila…..Abadi !!!
Dengan Hormat,

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Mahasiswa Pancasila Provinsi Jawa Barat mengudang Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk hadir pada acara SEMINAR PENDIDIKAN, yang akan diselenggarakan pada:

Hari/tanggal : Kamis/28 Mei 2009
Waktu : 12.10 WIB s/d Selesai
Tempat : Aula KNPI Jawa Barat, Jln. Soekarno Hatta 623
Tema : ”Menakar Keberlangsungan Pendidikan Gratis; Akankah berkualitas dan berkelanjutan?”
Sub tema :-Pemberdayaan APBN/APBD 20 % dan Realisasi dana BOS
- Arah kebijakan pemerintah
- Peningkatan Kesejahteraan Guru/Honorer/sertifikasi
- Peningkatan Supra Infra Struktur pendidikan
Keynote specker : GUBERNUR JAWA BARAT
Pembicara :- Abur Mustikawanto, D.Ed (Disdik Jawa Barat)
- Drs.H.Rahmat Sulaeman (DPRD Jawa Barat)
- Ketua PAGI Jawa Barat
- Prof.Pupuh Paturrahman (Guru Besar UIN SGD Bandung)

Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadirannya kami haturkan terimakasih.

Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang

Informasi pendaftaran : 081322585403

Sunday, May 3, 2009

Ujian Praktek Fisika SMA Pasundan 4 Bandung 2009

A1
PERCOBAAN PENGUKURAN

Tujuan
Melaporkan Volum Benda sebagai hasil pengukuran

Teori Dasar
Pengukuran besaran panjang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat ukur, misalnya mistar ukur, jangka sorong, dan miKrometer sekrup. Untuk mengukur panjang suatu benda biasanya menggunakan mistar atau alat sejenisnya. Pada umumnya mistar pengukur panjang adalah berskala sentimeter dan millimeter. Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm, yang menyatakan tingkat ketelitian alat.
Selain mistar alat ukur panjang yaitu jangka sorong, jangka sorong terdiri dari dua pasang rahang, sepasang untuk pengukur luar dan sepasang untuk pengukur dalam. Dari pasangan itu ada rahang tetap dan ada rahang yang dapat digeser-geser. Pada rahang tetap terdapat batang skala yang diberi skala dalam cm dan mm sebagai skala utama. Pada rahang geser terdapat 10 skala yang panjangnya 9 mm sebagai sekala nonius. Oleh karena itu, 1 skala nonius sama dengan 0,9 mm. jadi, skala nonius berselisi 0,1 mm dengan skala mm pada skala utama. Angka 0,1 mm menyatakan ketelitian jangka sorong.

Alat dan bahan
Mistar
Jangka Sorong
Penghapus balok
Penghapus Silinder

Prosedur Kerja
Dengan menggunakan mistar, ukur panjang p, Lebar l, dan tinggi t dari balok kaca satu kali saja. Ulangi pengukuran anda dengan menggunakan jangka sorong.
Dengan menggunakan mistar, ukur panjang L dan diameter D dari silinder logam satu kali saja. Ulangi pengukuran anda dengan menggunakan jangka sorong.

Hasil Percobaan
Nyatakan hasil pengukuran panjang p, lebar l, tinggi t dari balok dengan mistar lengkap dengan masing-masing ketidakpastiannya. Kemudian hitung volum balok V dan ketidakpatiannya V.
Jadi, volume = (…………+ ………) cm3

Ulangi 1 untuk pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Nyatakan hasil pengukuran diameter D dan panjang L dari silinder dengan mistar lengkap dengan masing-masing ketidakpastiannya.
Kemudian hitung volum silinder dan nyatakan hasil hitungan anda lengkap dengan ketidakpastiannya.
Jadi, Volum = (………..¬+ ………….) cm3.

Ulangi 3 untuk pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.


Kesimpulan
Bandingkan hasil pengukuran volum balok dan silinder dengan menggunakan mistar dan jangka sorong, kemudian nyatakan kesimpulan anda.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………


Daftar Pustaka
Marthen Kanginan, 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Jakarta
Supiyanto, 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X PT.Phibeta Aneka Gama, Jakarta.














A2
PERCOBAAN HUKUM HOOKE

Tujuan
Menentukan konstanta gaya pegas pada hukum hooke

Teori Dasar
Berdasarkan hokum hooke, konstanta gaya pegas dapat dihitung dengan rumus k=g(m/x). Nilai m dan x diperoleh dari hasil pengukuran, sedangkan g = 980 cm/s2 adalah nilai percepatan gravitasi Bumi dan bukan hasil pengukuran. Karena nilai mi dan xi¬ masing-masing memiliki nilai kesalahan Δmid dan Δxi , maka secara teknis konstanta gaya pegas dihitung menurut aturan analisis kesalahan pembagian sebagai berikut:
k_i=g[m/x_i ±(m/x_i +(∆x_i)/m) ]

Alat dan bahan
Statif
Mistar
Pegas

Prosedur Kerja
Susunlah pegas pada sebuah penyangga Statif.
Pasang pada statif dan Aturlah mistar sehingga posisi jarum petunjuk pada pegas tetap mengarah pada angka nol mistar.
Timbanglah beban m dengan neraca dan catat massa yang terukur (jika belum diketahui massanya).
Gantungkan beban m pada ujung pegas dan catat pertambahan panjang pegas x.
Lakukan langkah 3 dan 4 sebanyak 5 kali dengan beban m yang berbeda-beda.

Hasil Percobaan

No. Massa Beban
M (g) Pertambahan Panjang Pegas
X (cm)
1.
2.
3.
4.
5.


Pengolahan data
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
Marthen Kanginan, 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Jakarta
Supiyanto, 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X PT.Phibeta Aneka Gama, Jakarta.


















A3
PERCOBAAN GERAK HARMONIS SEDERHANA

Tujuan
Menentukan konstanta pegas pada percobaan gerak harmonis sederhana

Teori Dasar
Berdasarkan rumus pada gerak harmonis sederhana, konstanta gaya pegas dapat dihitung dengan rumus k=4π^2 (m/T^2 ), nilai m dan T diperoleh dari hasil pengukuran, sedangkan 4 π^2 = 39,48 adalah nilai konstanta dan bukan hasil pengukuran. Karena nilai mi dan Ti masing-masing memiliki nilai kesalahan Δmi dan ΔTi sehingga secara teknis konstanta gaya pegas dihitung menurut aturan analisis kesalahan pembagian dan eksponensial sebagai berikut:
k=4π^2 [m/(T_i^2 )±(m/(T_i^2 ))+(2∆T_i)/m_i ]

Alat dan bahan
Statif
Pegas
Beban
stopwatch

Prosedur Kerja
Susunlah pegas pada sebuah penyangga Statif.
Timbanglah beban m dengan neraca dan catat massa yang terukur (jika belum diketahui massanya).
Gantungkan beban m pada ujung pegas
Tarik beban m kebawah sekitar 5 cm kemudian lepaskan dan pada saat yang bersamaan jalankan stopwatch.
Matikan stopwatch setelah beban bergerak keatas kebawah lagi secara berulang sebanyak 5 kali dan catat waktu yang terukur.
Ulangi langkah 2 sampai 5 dengan m yang berbeda-beda.

Hasil Percobaan
No. Massa Beban
M (g) Waktu 5 Kali Getaran
t (s Periode
T = t/5 (s)
1.
2.
3.
4.
5.
Pengolahan data
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
Marthen Kanginan, 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Penerbit Erlangga, Jakarta
Supiyanto, 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X PT.Phibeta Aneka Gama, Jakarta.


















Kisi-kisi Ujian Praktikum Fisika
SMA PASUNDAN 4 BANDUNG
Kelas XII IPA
Nama : ___________________________
NIS : ___________________________

Materi yang akan diujikan pada Ujian Praktek Fisika adalah (A1) Pengukuran dengan menggunakan mistar dan jangka sorong, (A2) Percobaan Hukum Hooke, dan (A3) Percobaan Gerak Harmonis Sederhana, Dan A4 percobaan yang dibuat sendiri oleh siswa setiap kelompoknya. Diharapkan siswa dapat mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diujikan.
Waktu pelaksanaan Ujian Praktikum Senin/11 Mei 2009 pukul 07.00 – 09.00 (120 menit).
Penilaian Ujian Praktikum Fisika di dasarkan pada: Praktikum dan pembuatan laporan hasil Praktikum dari 3 percobaan, dan 1 percobaan dipresentasikan dengan melampirkan modul percobaannya. Nilai yang diperoleh siswa maksimal: 100, minimal : 60, kecuali tidak mengikuti bernilai 0, tidak lulus Praktek Fisika.
Nilai Ujian Praktik Fisika = A1 + A2 + A3 + A4 / 4 = 100.
Pembuatan laporan dikumpulkan paling lambat 2 hari setelah melakukan praktek fisika. Laporan mengikuti sistematika penulisan, laporan di haruskan di tulis tangan di HVS A4.
Untuk Persentasi A4 Percobaan Fisika Karya Kelompok
Siswa diharapkan dapat membuat media pembelajaran Fisika SMA dengan konsep fisika di sesuaikan dengan kemampuan kelompok dan mempergunakan alat dan bahan yang sederhana, tidak mahal.
Membuat modul percobaannya dengan cara di tik HVS printout atau tulis tangan.
Percobaan masing-masing kelompok dipersentasikan maksimal 10 menit pada jadwal praktikum yang telah ditetapkan.
Setiap persentasi bernilai maksimal 100 dengan minimal 60, kecuali tidak menyiapkan alat dan tidak persentasi, bernilai 0.
Agar kisi-kisi ini dibawa pada waktu pelaksanaan Ujian Praktek.
EUREKA!!!








Alat yang diperlukan Ujian Praktek Fisika:
4 buah pegas
4 buah penggaris
4 buah penghapus balok
4 buah Penghapus silinder
4 Buah Statif
4 Buah Jangka Sorong
5 Bandul, yang berbeda massanya.
4 buah Stopwatch

Sunday, April 26, 2009

beasiswa S2

Beasiswa S2 Untuk Guru
Selasa, 21 April 2009 14:08:56 - oleh : chasan
info awal beasiswa s2 utk guru

dear all,
SEAMOLEC bekerja sama dgn ITB,UGM dan PMPTK serta LPMP Jabar, dan LPMP jogja karta menyiapkan program magister jarak jauh utk para guru berprestasi.
bidang2 nya :ITB : multimedia dangametech, animasi , sain-dalam konfirmasi,
UGM : mikrohidro - energi terbarukan; teknologi industri kecil dan menengah seta pengolahan sampah/limbah perkotaan.

seleksi gel pertama minggu ke 4 juni, dan gelombang ke 2 minggu 4 juli

test : tpa , bhs inggris dan wawancara ( tpa minimal itb 475, ugm 450, toefl itb dan ugm 500

pengumuman kelulusan agustus, mulai kuliah september dgn pola hybrid - tatap muka di umg dan itb, serta kuliah jarak jauh di sub kampus maupun tempat2 bekerja para mahasiswa,
utk tahap sub kampus di seamolec utk mhs sekitar jakarta, udinus utk mhs semarang dan sekitarnya, lpmp jogja utk daerah diy, lpmp jabar utk mhs sekitar bandung dan jabar, pmptk teknologi malang, fakultas teknik univ negeri padang

beasiswa spp pendidikan dan bantuan pendidikan : pmptk, seamolec, pemda dan masyarakat/mandiri

syarat : profesi guru, prioritas utk guru berprestasi thn 2008,
usia maksimal 40 , latar belakang sarjana teknik, mipa, termasuk sarjana pendidikan teknik dan mipa utk ITB jurusan media digital dan game technologi dan sain,
utk jurusan animasi/senirupa latar belakang sosial ,senirupa dan yg relevan

fotocopy ijasah dan transkrip akademi yg di legalisir,
ijin serta rekomendasi atasan langsung/instansi maupun dinas pendidikan setempat

rincian biaya test:

biaya pendaftaran 270.000
test EPT(english Profiesiensi Test) 75.000
test potensi akademi (oto bapenas) 225.000

utk ITB dan UGM kriteria lulus seleksi

1. IPK>2,75
2. TPA>475 utk ITB dan 450 utk UGM
3. EPT>77 atau toefl 500
4. Lulus Ujian Materi >70
5. Lulus wawancara

memungkinkan seleksi di luar bandung bila peserta minimal 30 orang.

info dan kontak awal :

1. UNP : dekan FT - p ganefri
2. SEamolec : Hafid/cahya
3. ketua LPMP Jogja dan Jabar
4. jurusan elektro ITB p adis
5. jurusan senirupa itb p intan/p imam
6. p4tk malang p wahyu/p haris
7. udinus : p sukur
8. UGM MST p agus maryono

info detailserta pengumuman dari pmptk sedang di siapkan, minggu depan sdh ada pengumuman resmi.

sedang di fikirkan persiapan peningkatan bhs bhs inggris utk guru sebelum testing di lpmp jabar dan diy, serta di unp/lpmp sumbar

semoga bermanfaat.. .bila ada saran bisa di masukkan ke gatothp2000. wordpress. com atau secretariat@ seamolec. org kirim ke cahya dan hafid

http://jardiknasjateng.org/blog/?p=3510