Tuesday, October 26, 2010

Dampak Limbah

Dampak Limbah





Dampak
Limbah



1. Limbah Industri Pangan


Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ;
tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha
kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung
sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan
sisa0sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan.
Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut
dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi
berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.


Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan
Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah,
larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke
suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan
dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.



2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan


Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air
sangat besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan
kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya
terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut
maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses
permentasi berlangsung.


Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air
sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan,
endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah
llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara.


Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :


a.

Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam
tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan
segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan
lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan
sebagainya.


b.

Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam
dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga
efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen,
raksa, asbes dan sebagainya.


Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja
apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan
Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.


Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang
menggunakan bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng,
batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat
dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan
kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak
dikreklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.



3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka


Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan
kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian
memerlukanair sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini
menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan
mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun
(mengandung limbah B3 yang tinggi).



4. Limbah Industri Logam & Ekektronika.


Bahan buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut,
cor logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan
pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya.
Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan
mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar
bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat
mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun
masyarakat sekitar.


Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi
industri ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas
dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan
plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.


Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses
dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :


a.


Debu,
dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas


b.


Kebisingan,
mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot,
menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.


c.


Karbon Monoksida (CO),
dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan
sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan
dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa
diikuti dengan kematian.


d.


Karbon Dioksida (CO2),
dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas
pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.


e.


Belerang Dioksida (SO2),
pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan
paru-paru/celah suara.


f.


Minyak pelumas,
buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan,
bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.


g.


Asap,
dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur
dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh
yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.

No comments: