Tuesday, October 26, 2010

Gunung Merapi Meletus

Rabu, 27/10/2010 00:53 WIB
Gunung Merapi Meletus
Korban Tewas di Sekitar Rumah Mbah Maridjan Jadi 16 Orang foto
Hery Winarno - detikNews




foto
Debu Vulkanik Gunung Merapi
Sleman - Jumlah korban yang tewas di sekitar Rumah Mbah Maridjan akibat awan panas Gunung Merapi bertambah menjadi 16 orang. Di antaranya seorang wartawan dan seorang dokter polisi (dokpol).

Demikian disampaikan oleh anggota TNI dari Komandan Angkatan Laut (Danlanal), Kolonel Pramono kepada wartawan di Posko Hargobinangun, Jl Kaliurang KM 20, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Tim Danlanal merupakan satu-satunya tim evakuasi yang berhasil mencapai rumah Mbah Maridjan.

"Di sepanjang jalan menuju rumah Mbah Maridjan, anggota menemukan 12 mayat dan langsung dievakuasi, diserahkan ke ambulans. Itu belum termasuk jenazah yang ada di rumah Mbah Maridjan 4 orang," jelas Pramono.

Pramono menerangkan, timnya yang beranggotakan 37 orang ini melakukan evakuasi bersama-sama dengan tim lainnya, namun hanya timnya yang berhasil mencapai puncak karena menggunakan truk kuat.

Evakuasi pertama sempat tersendat, karena jalan banyak terhalang pohon yang tumbang. Setelah pohon dipindahkan, tim melanjutkan perjalanan ke rumah Mbah Maridjan dan akhirnya berhasil menemukan mayat bergelimpangan di sepanjang jalan.

"Yang meninggal itu satu wartawan, satu dokpol," tuturnya.

Pramono menceritakan, saat tiba di desa Kinahrejo, situasi sangat mencekam. Banyak pohon yang tumbang dan kering. Sejumlah rumah bahkan masih dalam keadaan terbakar. Halaman rumah Mbah Maridjan sendiri dipenuhi abu setebal 10 cm.

"Di sana ketika anggota saya masuk, ketinggian abu sekitar 10 cm. Jadi begitu kaki menginjak, langsung 'jlub' seperti menginjak pasir," terangnya.

Selain itu, bau belerang juga tercium sangat tajam di lokasi. Atas berbagai pertimbangan, maka Pramono memutuskan untuk menarik timnya.

"Tapi kemudian anggota terpaksa saya tarik pukul 23.00 WIB. Karena ada laporan kondisi di sana sudah tidak memungkinkan dilakukan evakuasi. Hanya tim kami yang sampai ujung sana. Ketika sampai di desa, tercium bau belerang yang kuat makanya segera saya tarik anggota," jelasnya.

(nvc/van)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

No comments: